kita berkewajipan memelihara hati, malah Rasulullah SAW tlh mperingatkan kita melalui sebuah hadith Baginda: “Ketahuilah bahawa dalam jasad manusia ada seketul daging (segumpal darah), jika baik daging tersebut, maka baiklah seluruh anggota dan jika rosak daging tersebut, maka rosaklah seluruh anggota, itulah hati.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Hati mrupakan tempat pandangan Allah. Hati dibaratkan sbg pakaian yg kita gunakan. kita akn selalu mbersihkan pakaian yg kita gunakan lantaran akan dilihat oleh orang lain. bagaimanapun juga, org akn mnilai kita dr pakaian yg kita gunakan..
Begitu pun dengan hati. Allah akan melihat siapa kita melalui hati. Untuk itu, senantiasalah menjaga hati agar selalu bersih seperti kita menjaga pakaian kita agar selalu indah dipandang orang lain.
Hati orang yang bersih, tercermin dari bersihnya jasad. Bagaimana pun juga, di dalam tubuh setiap manusia, terdapat segumpalan daging yang bernama hati. Bersih atau kotornya hati, menentukan sifat manusia yang memilikinya.
Untuk meyakinkan perihal hati yang bersih, Kita kaji bandingan mengenai hati dan hidup di dunia. Apa definisi kehidupan yang berkaitan dengan hati. “Bila hati kita hidup tetapi jasad kita diam, apakah itu kehidupan atau kematian? Bila hati kita mati tetapi jasad kita bergerak, apakah itu kehidupan atau kematian?”
Bagaimana pun , kehidupan kita ditentukan oleh kualiti hati masing-masing. Kita bayangkan mengenai seorang yang sakit dirawat di rumah sakit . Pesakit ini selalu mengeluh setiap waktu.
Namun, di tengah keluhannya, ada seorang pesakit di kamar lainnya, tengah bersyukur dengan mengucapkan kalimat dzikir. Ketika ditengok, ternyata orang tersebut tidak memiliki kaki dan tangan. “Apakah ini kehidupan atau kematian?”
Bukan lah mudah untuk menjaga hati dan tidaklah sukar menjaga kebersihan hati. Bagaimana caranya? Pesan yang pertama, adalah bersihkan hati dari syirik. Hal ini bisa dilakukan dengan menguatkan ketauhidan. Caranya pun cukup mudah, yaitu dengan menundukan hawa nafsu.